==Hot Movie on this blog==

selamat datang di <<-DUNIA ARZHI->> dunia maya tempat mengekspresikan diri || kami hanya mencoba berbagi koleksi serta mengumpulkan link-link film untuk mempermudah para pencinta film menemukan film favoritnya || kami hanya menshare film dengan kualitas yang baik untuk ditonton
<<"Silahkan tinggalkan komentar jika ada link yang rusak">>|

Senin, 28 Maret 2011

Cinta Satria Bagian Akhir


“jadi biar adil Kamu boleh kok jadian lagi sama cowok lain, tapi Kamu engga boleh terlalu dalem sama dia” Sarannya padaku. < Dia pun menyakinkan bahwa dia tak akan terlalu dalam pada cewek yang disukainya dan tak akan memutuskan hubungannya denganku. Sempat Aku ingin menangis namun kutahan. Aku tak ingin terlihat rapuh dihadapannya. Karena cintaku yang sudah mendalam padanya dan seribu satu rayuannya yang begitu meyakinkan bagiku, akhirnya Aku pun terpaksa setuju dan memperbolehkannya untuk pacaran dengan cewek yang dia sukai. Walaupun hatiku sakit dan terluka, tapi Aku tak mau kehilangan Ka Satria yang begitu Aku cintai.

Sebulan Aku menjalani hidup hampir tanpa semangat. Untung masih ada sahabat-sahabatku yang setia menghibur. Mereka semua marah bahkan benci setelah kuceritakan semua kejadiannya. Bahkan mereka semua hendak melabrak Ka Satria tapi kucegah. Mereka mengatakan Aku bodoh dan idiot tapi Aku tak perduli. Aku tak mau kehilangan Ka Satria. Ka Satria tetap memperhatikanku walaupun kadang ketika kami sedang berbicara pacarnya yang satu lagi

menelpon dan minta di jemput, Ia pun langsung pergi meninggalkan Aku sambil minta maaf tak berguna. Memang selingkuhannya (aku lebih senang menyebutnya selingkuhan dari pada pacar ke dua) Ka Satria lebih cantik dariku. Tapi Aku lebih tulus dari dia. Tak jarang Ka Satria bertanya padaku apakah Aku sudah dapat pacar baru? Sambil tersenyum kecut Kujawab belum ada yang cocok. Bagaimana mungkin Aku dapat mencari cowok lain jika hatiku hanya untuknya.

Dua bulan Aku hidup Dalam derita dan tanpa pegangan serta airmata. Sahabat-sahabatku pun tak lelah menghiburku. Lalu salah satu sahabatku Lidia menyarankan Aku untuk memikirkan lagi hubunganku dengan Ka Satria dan bertanya pada diriku sendiri apa Aku bahagia seperti ini? Apakah ini yang Aku mau? Kemudian setelah Aku selesai memikirkan itu semua ambil keputusan tegas yang tak akan membuat hidupku menyesal selamanya. Aku pun tersadar dengan kata-kata Lidia. Seminggu aku tak masuk Kuliah dan menyendiri memutuskan kontak dengan semua termasuk Ka Satria. Aku kembali mencoba memikirkan ulang hubunganku dan bertanya pada diriku sendiri apakah Aku bahagia bersama Ka satria? Ya dulu aku bahagia tapi tidak Kini. Akupun bertanya kembali pada diriku, apakah Aku mencintai Ka Satria? Dan Akupun menjawab Ya, tak diragukan lagi. Tapi apakah harus begini caranya. Menangis setiap hari dikamar dan berpura-pura tegar dihadapan sang pujaan seolah tak ada yang terjadi. Lebam mataku akibat seringnya aku menagis. Aku pun muak dengan semua ini tapi Aku tak berdaya. Aku terlalu rapuh. Hingga suatu malam Nita mengirim SMS padaku yang berbunyi “Sinta untuk apa kau buat dirimu dalam penderitaan. Cinta itu tak selamanya Harus memiliki. Dan jodoh itu di tangan Allah SWT, apakah kau tak percaya pada Allah SWT, apakah Kau tak percaya pada Takdir, Kau menderita tapi bagaimana jika nanti Ia bukan jodohmu? Dan meski pun Kau lepas Dia. Jika Dia memang jodohmu, Dia pasti akan kenbali padamu. Percayalan Sin, Kamu engga pantes seperti ini. Kamu layak bahagia karena Kamu itu orang baik. Kami semua sahabat-sahabatmu selalu ada untukmu. Nita”.

Aku menangis membaca SMS dari Nita. Akhirnya mataku terbuka. Aku selama ini telah dibutakan oleh cinta yang tak layak Aku pertahankan. Aku pun menguatkan hati dan bertekad besok Aku akan menyudahi semua penderitaan ini. Keesokkan harinya Aku pun pergi ke Kampus setelah menyendiri satu minggu lamanya. Sesampai di Kampus Aku langsung mengirim SMS kepada Ka Satria meminta bertemu di taman Kampus. Tak lama setelah Aku sampai ditaman Kampus Ka Satria pun datang. Dengan wajah ceria seperti biasa dan tanpa dosa.

“Hai Sin kemana aja nih satu minggu ngilang”. Sapanya sambil turun dari motor.

“Aku kangen banget sama Kamu” sambil berjalan menghampiri Aku. Kemudian ia pun duduk di sebelahku.

“Lagi males aja ke Kampus” jawabku datar. Raut muka Ka Satria sempat berubah heran dengan sikapku.

“Ada apa nih, kangen juga ya?” candanya sambil menyenggol lenganku.

“Ada yang pengen Aku omongin tentang hubungan kita” tuturku serius tak peduli candaannya.

Ka Satria sempat terkejut lalu bertanya lagi “Memang ada apa sama hubungan kita? Ada yang salah?” Tanyanya lagi tanpa rasa berdosa. kayak orang bego nih anak pikirku dalam hati, masa engga ngerasa.

“Tentu ada yang salah”. Kataku mengepalkan tangan menahan emosi.

“Sudah lama hubungan kita ini ada yang salah” suara ku mulai sedikit meninggi.

“sejak Kaka selingkuh, hubungan kita udah salah” lanjutku.

“Tapi akukan engga selingkuh” jawab Ka Satria membela diri. ”Aku kan udah minta ijin dari kamu. Dan Kamu setuju”

“Dan Aku juga engga ngelarang kamu pacaran lagi”. Lanjutnya dengan gaya sok tak bersalah.

“Itu memang salah satu kebodohanku” aku mengakui. “Tapi sekarang Aku sadar, Aku telah dibutakan oleh cintaku” lanjutku dengan nada marah dan penyesalan.

“Aku hanya dapat memberikan satu kesempatan terakhir pada Kaka”

Aku sudah membulatkan tekad. Keputusanku sudah final. Sambil menghirup napas dalam-dalam akhirnya aku pun mengatakannya.

“Pilih salah satu diantara kami” aku pun mengajukan pilihan pada Ka Satria. Berharap akhirnya Dia akan memilihku.

“Apa-apaan sih Kamu?” tanyanya dengan nada mulai emosi.

“Pilih salah satu diantara kami. Aku atau Dia” tegasku.

“Pokoknya Aku ingin kalian berdua” jawab Ka Satria.

“Aku tetap Cinta Kamu walau ada Dia. Engga ada yang berubah”. Sambil mencoba menggenggam tanganku. Aku pun langsung menarik tanganku menjauh.

“Kalau begitu sekarang kita Putus..” ujarku dengan tegas sambil langsung berdiri.

“Dan setelah ini tak ada yang perlu di rundingkan lagi jika Kaka engga berubah” tak terasa airmataku mengalir jatuh meluncur melewati pipiku tak mampu Aku tahan.

“Kamu engga serius kan?” tanyanya dengan lembut mencoba merayuku.

“Oke deh Aku bakal lebih sering sama Kamu daripada Dia, Janji!”rayunya lagi. Dengan kecewa Aku langsung berbalik dan melangkah pergi. Dari belakangku, ku dengar Ka Satria berteriak “Kau akan menyesal Sinta. Dan Kau pasti akan kembali padaKu”, Aku berhenti dan kemudian berbalik. Kutatap wajahnya lekat-lekat. Ku lihat Ia tersenyum puas menyangka Aku akan berjalan kembali padanya. Kemudian Aku pun berteriak “Aku tak akan menyesal, dan Aku tak akan menangis lagi. Tidak untuk Mu”. Kemudian Akupun berbalik kembali dan berlari pergi.

Inilah aku sekarang. Mengurung diriku dikamar sambil menangis sekencang-kencangnya. Kamarku tempat bersembuyi dari kejamnya dunia dan pelampiasan segala kekecewaanku. Aku tak mampu menahan kesedihanKu setelah tadi putus dari Ka Satria. Aku memang sangat mencintainya. Aku akui. Tapi Akupun sadar Aku tak bisa terus hidup seperti ini. Akupun berusaha menenangkan diriku sambil beristigfar. Beberapa saat kemudian Aku pun kembali tenang dan pikiranku pun kembali jernih. Ada sebersit perasaan lega dalam hatiku, dan membayangkan muka Ka Satria yang shock ketika mendengar Aku tak akan menyesal putus darinya membuat ku tersenyum sendiri. Sambil menghapus air mata Aku pun tersenyum penuh kemenangan entah mengapa. Mungkin karena akhirnya Aku berhasil melepaskan diri dari ikatan cinta Ka Satria, yang selama ini telah membutakan nuraniku. Satu hal yang kupelajari dari semua ini bahwa orang seperti Ka Satria tak pantas untuk ku cintai dan benar kata Nita Aku tak pantas menderita untuknya. Jodohku yang diberikan Tuhan masih ada diluar sana, jodohku cinta sejatiku. Aku akan terus mencarimu belahan jiwaku.



Fin……………….senin, 7 April 2008. 13.40 Revisi 1,19 september 2008

revisi 2,24 February 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dimohon untuk slalu memberi komentar pada tiap postingan yang anda baca,,biar adminnya tambah semangat ^_^ thanks atas kerjasamanya.